Rabu, 23 Mei 2012




LOGO TPA AL-IKHLASH

TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN
AL-IKHLASH

 BANGKIT KEMBALI



Rasululloh Saw bersabda yang artinya :” ”Setiap bayi yang dilahirkan dengan dasar fithrah (kesucian dan keaslian manusia, yaitu bertauhid kepada Allah Ta’ala), maka kedua orangtua menjadikannya sebagai orang Yahudi, sebagai orang Nasroni, dan sebagai orang Majusi(tidak beragama, tidak mempunyai kitab samawi). Sebagaimana hewan melahirkan hewan yang sempurna. Adakah kalian mendapati padanya(hewan itu tercocok hidungnya?. Kemudian Abu Hurairah mengatakan. Dan Bacalah (surat al-Rum ayat 30) bila kalian berkenan (yang artinga: “(Pertahankanlah fithrah Allah Yang telah menciptakan manusia dengan dasar fithrah, tidak ada perubahan pada fithrah Allah.(Itulah) agama yang lurus, tetapi mayoritas manusia tidak mengetahuinya.” (HR. al-Bukhori).
Al-Ghazali rahimahullah dalam bukunya yang berjudul Ihya ‘Ulumuddin telah menyebutkan: “Perlu diketahui bahwa jalan untuk melatih anak-anak termasuk urusan yang paling penting dan harus mendapat prioritas yang lebih dari yang lainnya. Anak merupakan amanat di tangan kedua orang tuanya, dan kalbunya yang masih bersih merupakan permata yang sangat berharga. Jika ia dibiasakan untuk melakukan kebaikan, niscaya dia akan tumbuh menjadi baik dan menjadi orang yang bahagia di dunia dan akhirat. Sebaliknya, jika dibiasakan dengan keburukan serta ditelantarkan seperti hewan ternak, niscaya dia akan menjadi orang yang celaka dan binasa”. Keadaan fitrahnya akan senantiasa siap untuk menerima yang baik atau yang buruk dari orang tua atau murabbi (pendidik)nya.



Menunggu jam pelajran dimulai
Inilah barangkali pesan moral Islam kepada setiap orangtua dan murabbi (pendidik) berkaitan dengan pendidikan pada anak-anak untuk diarahkan kepada kebaikan dan memberikan bekal berbagai adab dan moralitas agar mereka terbimbing menjadi anak-anak yang dapat dibanggakan kelak di hadapan Allah SWT.

Mengingat hal tersebut di atas jama’ah masjid al-Ikhlash di dusun Donolayan, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngagglik, kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui ibu-ibu jama’ah mertasa sangat prihatin dengan kevakuman TPA bebarapa tahun belakangan di masjid Al-Ikhlash. Dan menanggapi kemauan jama’ah tersebut maka pada hari Sabtu, tanggal, 16 Maret 2012, jam 20.00WIB s/d 22.15 WIB bertempat di masjid Al-Ikhlash Ketua Umum Ta’mir bapak Nur Kholkish, SHI, ketua I bidang Immaroh Muhammad Maqshudi Usman, AMd, sekertaris ta’mir Sudarnanto dan ibu-ibu jama’ah masjid mengadakan rapat awal pengaktifan kembali TPA Al-Ikhlash. Point penting dari keputusan rapat itu antara lain: Penyusunan Pengurus Pengelola TPA, hari pelaksanaan TPA, sumber dana operasional TPA.

Hasil rapat memutuskan agar segera dilaksankan kegiatan TPA di Masjid Al-Ikhlash, dengan mempercayakan kepada saudara Muhammad Maqshudi Usman, AM.d sebagai Kepala TPA, sedangkan sekertaris merangkap koordinator humas saudara Sudarnanto, bendahara ibu Sukeni dan ibu Darmi.

Kepengurusan TPA tahun ajaran 2012-2012 ini disyahkan dalam rapat Pleno Persiapan pelaksanaan TPA al-Ikhlash pada tanggal, 02 April 2012 oleh bapak Dul Alip selaku Kepala Padukuhan Donolayan skaligus sebagai Dewan Pesasehat TPA.

Selain menetapkan kepengurusan TPA rapat pada tanggal 02 April 2012 juga membahas sarana, prasarana serta perlengkapan yang harus disiapakan oleh Ta’mir guna kelangsungan TPA. Mengingat jumlah data calon santri yang diajukan ibu-ibu jama’ah pada rapat ini ada 58 santri dengan rincian santri usia di bawah 6 tahun 20 santri, usia 7 – 9 tahun 15 santri, dan usia di atas 10 tahun sebanyak 23 santri. Kegiatan belajar mengajar direncanakan mulai efektif tanggal 17 April 2012 dan dilaksanakna setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu.



Kegiatan Perdana TPA 17-04-2012

Persiapan Sarana dan Prasarana.

Menindak lanjuti hasil rapat tanggal 02 April 2012, kepala TPA dengan bantuan penuh dari jama’ah masjid Al-Iklash. Motor penggeraknya, bapak Boidi, bapak Paridi, bapak Sogimin, bapak Sutopo, bapak Juwandi, bapak Suwandi, bapak Sudarnanto, bapak Sukaryono, pada hari minggu tanggal 8 April 2012, melaksanakan kerja bakti pembuatan meja santri dengan bahan kayu kalimatan ukuran tinggi 30 cm, lebar 40 cm, panjang 150 cm, sebanyak 10 buah. Alhamdulillah berkat semangat gotong royong, meja tersebut dapat diselesaikan hari tu juga dengan finishing melamin.

Papan tulis dikerjakan oleh bapak Sudarnanto, dengan bahan white board, tiang dari besi menggunakan roda agar mudah untuk menggeser papan tulis setelah selesai kegiatan belajar mengajar. Jumlah papan tulis yang dibuat sebanyak 6 buah, dan papan pengumuman sebanyak 2 buah Almari/rak buku dengan rangka besi dibuat oleh Bapak Edi Purwanto. Alat tulis ustadz yang terdiri dari 1 lusin spidol, 6 buah penghapus dan 2 botol tinta spidol disediakan oleh bapak Ahmad Budi Prayitno,

Anggaran Belajan sarana dan Prasarana.

Pada rapat tanggal 02 April 2012 memutuskan bahwa biaya pengadaan sarana dan prasaran TPA diambilkan dari kotak infak masjid. Dan biaya yang dikeluarkan dari infak tersebut sebanyak Rp 4.535.500,oo (Empat juta lima ratus tigapuluh lima ribu lima ratus rupiah) dengan perincian: Pengadaan 10 meja Rp, 2.029.500,oo, Pengadaan papan tulis Rp. 1.205.200,oo, Administrasi, buku pegangang santri, Rp. 493.399,oo, snak Rp. 48.600,oo, spanduk Rp. 108.000,oo, potongan harga dan retur barang Rp. 148.800,oo.

Pelaksanaan TPA

Sesuai dengan rencana pada tanggal 17 April 2012, kegiatan belajar mnegajar TPA dilaksanakan dibagi mennjadi 7 kelompok seuai dengan umur santri, kelompok I usia 4 tahun jumlah santri 10 orang, kelompok I usia 5 tahun jumlah santri 17 orang, kelomppok III jumlah santri 13 orang, kelompok IV usia 7 tahun jumlah santri 17 orang, kelompok V usia 8 tahun jumlah santri 15 orang, kelompok VI usia 9 – 10 tahun jumlah santri 12 orang, dan kelompok VII jumlah santri 15 orang. Tenaga pengajar bantuan dari Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Jalan Kalirang KM. 12 Candi Sardonoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta.



asyik dengan kegiatan sendiri-sendiri


Untuk itu mohon tambahan do’a dan dukungannya dari bapak/ibu jama’ah masjid al-Ikhlash dan kaum muslimin dan muslimat, agar kegiatan TPA ini tetap berjalan dan mudah-mudahan santri-santri mendapatkan ilmu yang manfaat fiddini wadunya wal akhirat (manfaat buat agama, manfaat di dunia dan manfaat di akhirat) Allahhumma aamiin.